Kisah ini terjadi ketika saya pertama kali menginjakkan kaki di Surabaya, ibu kota jawa Timur. Setelah berkeliling kota Surabaya, melihat dan menikmati keramaian malam kota pahlawan, saya bermaksud makan malam disebuah warung pinggir jalan.
Saat itu waktu telah menunjukkan pukul 21:45 WIB saat saya memasuki sebuah warung makan. Tanpa basa-basi coz udah ngamuk cacing di perut, saya memesan nasi dengan lauk ayam goreng. Trus yang punya warung ngejawab, “Nte’!”, sayak sok-sok aja ngerti bahasa jawa, “ya udah, itu ja, Bu”, kataku.
Pengunjung laen senyum-senyum mendengap percakapan kami, bahkan ada beberapa orang tertawa kecil, begitupun dengan siempunya warung, tersenyum sambil menahan tawanya sebisa mungkin, saya bengong sendiri, what’s wrong??? Tanyaku dalam hati. Teman yang menemaniku, dia udah lumayan lama di Surabaya, berbisik padaku, “Nte’ tu artinya HABIS”.
Busheettt.... asle, malu banget!! Dengan wajah yang berbeda dari biasanya, kayanya merah tu wajahku, saya segera bergegas meninggalakn warung tersebut, KABUUUUURRRRR.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar