Menjelang Hari Peduli Sampah Nasional yang jatuh pada tanggal 21 februari, kelompok SIKLUS mengemas sebuah acara penyuluhan yang berkaitan dengan sampah. Pecinta Lingkungan Hidup yang beranggotakan mahasiswa ITS ini berkunjung ke SD Integral Luqman Al-Hakim, rabu (17/02/2010).
Dengan menggunakan ruang Laboratorium IPA lantai tiga gedung SD Integral Luqman Al-hakim, dengan peserta yang terdiri dari murid-murid kelas IV-VI SDILH. Acara penyuluhan berlangsung selama hampir tiga jam, mulai pukul 8.20-11.10 WIB.
Koordinator Acara, Mbak Ana, mengatakan bahwa acara ini dilakukan sebagai langkah edukatif kepada murid-murid SDILH agar mengerti bagaimana seharusnya mengelola dan memanfaatkan sampah.
Sementara itu, pihak sekolah, dalam hal ini diwakili oleh bapak Mukhtar, dalam sambutannya mengatakan bahwa, diharapkan setelah mengikuti penyuluhan ini, siswa SDILH dapat menjadi duta-duta kebersihan.
Sesi pertama acara penyuluhan ini disampaikan oleh Mbak Fitria dengan judul “Manusia Penghasil Sampah”. Dalam kehidupan sehari-hari, untuk memenuhi kebutuhannya manusia sering kali menggunakan barang-barang yang tidak mudah dihancurkan. Biasanya, setelah pemakaiaan manusia seena’e dhewe membuang sampah tidak pada tempatnya, sehingga sampah-sampah tersebut menumpuk dan menimbulkan banyak permasalahan yang mengganggu kelangsungan hidup manusia. “diharapkan setelah penyuluhan ini, para siswa dapat memisahkan sampah organik, non organik dan sampah berbahaya, dan membuangnya pada tempat yang telah disediakan” kata Mbak Fitria di sela-sela penjelasannya.
Sesi kedua yang disampaikan oleh Mbak Lusi, mengenalkan jenis-jenis sampah serta berapa lama waktu yang dibutuhkan hingga sampah-sampah tersebut bisa hancur. Mbak Lusi menjelaskan bahwa, untuk menghancurkan kulit jeruk saja, waktu yang dibutuhkan kurang lebih 6 bulan dan kantong plastik waktu antara 10-20 tahun sedangkan untuk styrofom, tidak dapat dihancurkan. Harapan Mbak Lusi hendaknya para siswa mengurangi pemakaian kantong plastik dan styrofom dalam kehidupan sehari-hari. Oleh Mbak Lusi dijelaskan pula bagaimana mengelola sampah non organik dengan 3R; reduce, reuse, recycle, atau yang lebih kita kenal dengan daur ulang.
Sesi ketiga yang disampaikan oleh Mbak Dini, memberikan penyuluhan tentang pengelolaan sampah organik dengan membuat kompos. Pada sesi ini para peserta terlihat sangat antusias menanyakan ini-itu tentang pengomposan, perhatian mereka benar-benar fokus pada penjelasan yang disampaikan Mbak Dini.
Sesi selanjutnya adalah siswa dibagi kedalam empat kelompok kecil, kemudian diberikan beberapa jenis sampah non organik. Para peserta diminta untuk membuat apa saja dengan sampah yang ada pada mereka, tanpa mengurangi ataupun menambahkan. Hingga akhirnya setelah 20 menit berlalu, tangan-tangan mungil mereka menghasilkan karya-karya yang menarik, yang terbaik adalah hasil kreasi kelompok bunga mawar dengan sebuah tong sampah yang di sisinya tertulis sebuah memo kecil, “jika kalian ingat sampah, ingatlah diriku”.
Saat ditanya apakah mereka siap menjadi duta-duta kebersihan, para siswa serentak menjawab “Insya Allah”, mereka juga siap berbagi apa yang mereka dapatkan hari itu dengan teman-teman yang lain.
Akhirnya acara ditutup dengan pemberian bingkisan berupa pin ‘aku peduli sampah’ dan foto bareng dengan kakak-kakak SIKLUS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar