Rosid Bin Mansur Al-Ghibran, pemuda berambut kribo harus terusir dari rumah hanya gara-gara gak bisa pake’ peci akibat rambutnya yang mengembang bak sarang tawon, berusaha mencari makna dan menulusuri sejarah peci, berdebat dan berdiskusi sana-sini untuk mencari hakikat peci.
Usaha sang babe agar penerus estafet Al-Ghibran itu mau menghilangkan “sarang tawon” dari atas kepalanya, trus pake’ peci biar gak malu-maluin, dari memberi ‘air minum” dari pak haji, mempertemukan Rosid dengan Ust. Holid, sampe’ berdiskusi dengan Mas Anto yang sarjana agama tapi demen minum bir.
Trus ada juga kisah cinta beda agama antara Rosid dan Delia yang seorang katolik taat, backstreet selama 2 tahun, memahami perbedaan, saling menghormati tapi tak mengikuti.
Ada juga sekumpulan remaja MODERAT (Majelis Doa Demi Perdamaian Ummat) dan RADIKAL (Remaja Didikan Allah) plus ada juga yang ngaku FORMALIN (Forum Masyarakat Anti Aliran Lain), plus, plus, plus, etc.
Asli, Novel ini berusaha mengungkap “Misteri Tak Berbahaya Dibalik Tradisi Berpeci”, “Tidak Memukau Nalar”, dan “Tidak Mengguncang Iman”!!!!.
Judul : THE DA PECI KODE
Pengarang : Ben Sohib
Penerbit : Ufuk Publishing House
Tebal : 325 Halaman, tanpa Cover dan iklan, plus.....
Terbit : Cetakan I, September 2006
Cetakan IX, November 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar